Rabu, 23 November 2011

Tabungan Plus

MENABUNG PLUS



TABUNGAN PLUS
Pada umumnya, orang bekerja/usaha bertujuan untuk mendapatkan penghasilan/uang, dimana uang tersebut akan digunakan untuk biaya hidup. Bila ada sisa maka akan ditabung.
Tujuan menabung sendiri adalah;
  1. Untuk Dana Pendidikan Buah Hatinya (Anak-anak), bagi yg telah berkeluarga.
  2. Untuk Mada Depan/Dana Pensiun yg lebh baik.
  3. Untuk Dana Darurat.
Dapat dikatakan bahwa ketiganya merupakan IMPIAN dari kebayakan orang.
Lalu, dimana biasanya orang menabung?
Contoh 1;
Bapak “X” yg merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Jakarta. Beliau berusia 35 tahun dan telah berkeluarga serta memiliki dua orang putra.
Beliau menabung disebuah Bank.
Bulan 1 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 2 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 3 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 4 , Bapak “X” terkena penyakit kritis dan membutuhkan biaya Rp.200 Jt.
Apa yg terjadi? Apakah Bank akan memberikan dana tersebut? Bapak “X” hanya mendapatkan Rp. 6 juta dari tabungannya + Bunga. Sungguh sebuah MASALAH BESAR.
Contoh 2;
Bapak “Y” yg merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Jakarta. Beliau berusia 35 tahun dan telah berkeluarga serta memiliki dua orang putra.
Beliau menabung disebuah Bank + Asuransi.
Bulan 1 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 2 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 3 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 4 , Bapak “Y” terkena penyakit kritis dan membutuhkan biaya Rp.200 Jt.
Apa yg terjadi? Apakah Bank akan memberikan dana tersebut? Karena Bapak “Y” menabung pada bank yang menyertakan asuransi maka ada kemungkinan dana sebesar Rp.200 juta tersebut akan ditanggung oleh asuransinya
Apakah masalah bapak “Y” sudah selesai? BELUM.. Tentu!
Karena penyakitnya beliau tidak dapat bekerja dengan maksimal. Lalu, bagaimana dengan biaya hidup keluarganya sehari-hari? Bagaimana dengan premi yang harus dibayarnya? Bagaimana dengan tabungannya, adakah yang akan menambahkannya, BAGAIMANA dengan Impian²nya, Dana Pendidikan kedua anaknya, kelangsungan hidup keluarganya?
Adakah semua itu dapat dipenuhinya?
Ini Sungguh sebuah MASALAH BESAR!
Contoh 3;
Bapak “Bijak” yg merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Jakarta. Beliau berusia 35 tahun dan telah berkeluarga serta memiliki dua orang putra.
Beliau menabung disebuah “Tabungan Plus”. Tabungan yang terdiri dari Proteksi & Investasi.
Bulan 1 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 2 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 3 menabung sebesar Rp. 2 Juta
Bulan 4 , Bapak “Bijak” terkena penyakit kritis dan membutuhkan biaya Rp.200 Jt.
Apa yg terjadi?
“Tabungan Plus” akan membayarkan biaya Rp. 200 juta.
Bagaimana dengan Tabungannya?
“Tabungan Plus” akan menabungkan untuk Bapak“Bijak” sebesar Rp. 2 Juta setiap bulannya hinggaBapak “Bijak” berusia 65 tahun.
Bagaimana mungkin? Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Itu SUNGGUH Terjadi di “Tabungan Plus”.
Untuk Jelasnya silahkan hubungi:
Sugiono
085 755 034 062

Sabtu, 19 November 2011

Keunggulan Asuransi Prudential Syariah

h, Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis syariah seperti bumiputera yang mengeluarkan bumiputera syariah, prudential dengan Prulink Syariah Assurance Account dan sebagainya. Fenomena ini ditandai dengan munculnya, PT. Asuransi Takaful Indonesia yang berdiri pada tahun 1994, sebuah perusahaan asuransi yang berbasis syariah. Fenomena ini mengundang sebuah pertanyaan. Apa keunggulan dari produk asuransi syariah?
Pertanyaan diatas adalah sebuah pertanyaan besar yang harus menjadi pertimbangan bagi kita semua. Hotbonar Sinaga, direktur utama Jamsostek, mengatakan bahwa keunggulan asuransi syariah bukan hanya berdasarkan sisi syariah seperti tidak adanya riba dalam investasi, unsur judi ataupun tidak dipenuhi dengan faktor ketidakpastian. Keunggulan nyata dari asuransi syariah, seperti juga produk keuangan syariah lainnya, tak lain adalah bagi hasil atau mudharabah. Karena itulah dalam asuransi syariah tidak dikenal adanya risk transfertetapi lebih dikenal dengan nama risk sharing.
Keunggulan utama tersebut menciptakan keunggulan lainnya, yang membedakan produk ini secara nyata dengan produk non syariah. Dalam mekanisme pembayaran kontribusi dari nasabah, langsung dipisahkan menjadi dua yakni pertama masuk ke rekening tabarru’ atau proteksi dan yang kedua masuk ke rekening tabungan bagi hasil. Jadi sejak awal sudah dipisahkan. Kelebihannya dibandingkan asuransi konvensional dengan adanya rekening bagi hasil menunjukan bahwa sebagian premi memang sudah dialokasikan untuk dibagikan hasilnya berupa imbal hasil investasi kepada para pemegang polis.
Berbeda halnya dengan asuransi konvensional, karena tidak ada pemisahan premi maka pada tahun awal pembentukan cadangan, tidak ada sama sekali bagian yang menjadi hak nasabah pemegang polis. Sebagai akibatnya, bila pemegang polis tidak sanggup lagi melanjutkan melakukan penjualan polis kembali kepada perusahaan asurani untuk mendapatkan nilai tunai yang akan diterimanya bisa nihil. Kalaupun ada, besarnya nilai tunai pada tahun-tahun awal akan jauh berbeda dengan akumulasi premi yang pernah dibayarkannya.
Adanya rekening bagi hasil memungkinkan perusahaan asuransi syariah membagikan porsi hasil investasi dengan nasabah pemegang polis bila tidak terjadi klaim dalam satu tahun periode polis. Dalam asuransi konvensional, dikenal apa yang dinamakan no claim bonus. Yaitu, bonus yang akan diperoleh para pemegang polis khususnya dalam asuransi kerugian jika untuk beberapa tahun penutupan polis tidak pernah ada klaim yang diajukan. Dalam asuransi syariah, dengan adanya sistem bagi hasil memungkinkan pemberian bonus kepada tertanggung walapun penutupan polis baru saja berlangsung selama satu tahun. Pilihan bonus ini diberikan alternative bermacam-macam seperti disetorkan tunai, mengurangi premi periode perpanjangan, dihibahkan ke berbagai yayasan dalam bentuk infak dan shadaqah.
Namun, kendalanya di negara Indonesia produk asuransi syariah belum begitu dikenal oleh masyarakat sehingga banyak pihak yang belum mengetahui keunggulan asuransi ini. Berbeda dengan negara tetangga yakni, Malaysia, Brunei dan Singapura. Karena promosi gencar yang mereka lakukan menyebabkan pasar produk syariah tidak hanya dinikmati oleh kalangan muslim tetapi juga pihak non muslim. Tampaknya hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Senin, 14 November 2011

Baiknya Kapan Memulai Tabungan Pendidikan Anak?



Peningkatan biaya pendidikan seakan tak mengenal kata berhenti. Setiap 1-2 tahun, terlihat kenaikan biaya pendidikan. Jika Anda berencana memiliki anak dalam beberapa tahun ke depan, mulailah untuk menabung dan berinvestasi sedini mungkin, karena menurut Mohammad B. Teguh, Independent Financial Planner dari Quantum Magna Financial, dalam talkshow yang digelar di Bidakara Wedding Expo 6, beberapa waktu lalu, inflasi biaya pendidikan bisa meningkat sekitar 18-20 persen per tahun. Artinya, jika mengandalkan tabungan  yang mengendap dengan jumlah seadanya, akan sulit untuk mengejarnya.

"Tak pernah ada kata terlambat untuk mulai berinvestasi. Semakin cepat berinvestasi, semakin baik. Artinya, semakin waktunya lama, load-nya semakin kecil, karena waktunya panjang. Misalnya, kita sejak sebelum menikah sudah menyiapkan dana pendidikan untuk anak, maka jangka waktunya panjang, jadi mencicilnya bisa dilakukan sedikit-sedikit. Sementara kalau anak sudah umur 3 tahun baru mencicil, jangka waktunya sudah pendek semua. Jadi, kita tidak bisa memilih investasi dengan gain atau yang risikonya tinggi. Misal, kita tahu anak akan masuk sekolah di usia 6 tahun, uang masuk dari sekolah yang kita tuju Rp 20 juta, kan berbeda cara menabungnya jika kita mulai menabung dari usia 32 tahun dengan saat usia 45 tahun," jelas Teguh. 


Ambil asumsi, Anda baru berencana menikah, akan lebih baik jika sudah memikirkan biaya pendidikan anak. "Kebanyakan calon pengantin hanya memikirkan biaya keuangan untuk hari pernikahan. Namun, yang lupa dilihat adalah usai pernikahan akan banyak kebutuhan bersama yang butuh pembiayaan, termasuk biaya sekolah anak. Misalkan, Anda akan menikah tahun depan, dalam 2 tahun ke depan akan ada anak yang lahir. Jika diperhitungkan, mungkin sekitar 6 tahun dari sekarang, si anak akan mulai masuk TK, lalu 3 tahun setelahnya, ia akan masuk SD, yang artinya, dalam waktu 15 tahun dari sekarang. Lalu lagi ia akan masuk SMP, dan seterusnya. Siapkan sejak dini biayanya, maka Anda tidak akan menyiapkan uang dalam jumlah besar mendadak," jelas Teguh. 

"Misal si anak ingin Anda sekolahkan di sebuah sekolah yang biaya masuknya sekitar Rp 20 juta, dan itu masih ada sekitar 5 tahun lagi, biaya tersebut harus dipikirkan sedari sekarang, supaya biaya tabungannya tidak berat menjelang harinya. Karena masih 5 tahun lagi, perlu diperhitungkan pula kenaikan harga yang akan terjadi selama 5 tahun itu. Untuk pendidikan, menurut perhitungan kami, terjadi kenaikan sekitar 18-20 persen per tahun. Jadi, kalau mau siapkan dana pendidikan dalam beberapa tahun ke muka, siapkan lebihan dana sekitar sekian persen tadi kalau mau aman. Lalu, dari angka tersebut, katakan 20 persen dari Rp 20 juta, dapat angka Rp 24 juta, pikirkan bagaimana mendapat angka tersebut dengan investasi setiap sebulannya. Lihat pula kemampuan kita dengan sekolah yang dituju. Jika gaji kita hanya, katakanlah, Rp 5 juta, sementara biaya sekolah per bulannya juga segitu, kita tidak akan sanggup, jadi, jangan lupa untuk menghitung segala pengeluaran yang dibutuhkan anak saat sekolah di sana," papar Teguh. 


Dimulai dari kapan sebaiknya menabung untuk pendidikan anak? Teguh mengatakan sedini mungkin, mengingat harga biaya sekolah yang cenderung naik. Dari sana, Teguh membagi tips untuk Anda, yang berencana memiliki anak agar menyiapkan dana pendidikan, sebisa mungkin, dalam bentuk investasi. "Kalau tabungan, biasanya sekitar 3 persen saja per tahunnya, lalu inflasi sekitar 20 persen, tidak akan terkejar. Sebaiknya Anda mulai melakukan perencanaan keuangan dan investasi yang bunganya cukup besar," jelas Teguh yang mengingatkan, pastikan Anda memiliki angka pasti yang ingin dikejar supaya bisa lebih fokus menabung. Jangan lupa untuk menghitung angka pasti itu sudah mencakup biaya masuk sekolah ditambah perkiraan inflasi dan investasi Anda disisihkan dari pendapatan bulanan sekitar 10-30 persen. 

Pilih mana investasinya? Teguh menyarankan untuk mengikuti reksadana, "Reksadana itu merupakan sebuah wadah investasi. Semua dana investor dimasukkan ke dalam situ, lalu akan dikelola oleh manajer investasi. Kemudian manajer investasi akan membelikan saham, obligasi, SBI, dan lainnya. Semua return dimasukkan ke wadah ini, kemudian dibagi rata kepada investor. Si manajer investasi akan mendapatkan fee, bukan hasil dari return investasi. Sehingga keuntungannya untuk investor."

Dijelaskan lagi oleh Teguh, ada 4 tipe reksadana yang populer; reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Reksadana pasar uang dikelola dengan dibelikan SBI, atau deposito, disarankan untuk uang yang penggunaannya dalam waktu dekat saja. Kalau reksadana pendapatan tetap, dibelikan obligasi untuk penggunaan dalam jangka waktu sedang. Kalau campuran, bisa macam-macam yang dibelikan, disaranakn waktu penggunaan dananya lebih lama. Kalau reksadana saham, minimal 80 persen investasinya berupa saham, yang risikonya lebih besar, tetapi return-nya lebih besar, sehingga disarankan untuk penggunaan jangka waktu yang masih sangat lama, seperti dana kuliah anak atau dana pensiun


"Setelah menyiapkan dana pendidikan anak yang mendasar, yang lebih penting lagi, siapkan dana pensiun kita. Antara dana pendidikan dan dana pensiun, lebih penting prioritaskan dana pensiun. Karena dana pendidikan, ketika anak sekolah, kita masih produktif, masih bekerja, jadi masih bisa mencicil. Sementara saat kita pensiun, tak baik kita mengandalkan anak untuk masa depan kita. Lebih enak memikirkan dana pensiun sejak muda, lalu dana pendidikan anak disesuaikan dengan sisa kemampuan kita karena saat anak bersekolah, kita masih produktif, masih bisa cari penghasilan," terang Teguh lagi. 
http://female.kompas.com/read/2011/03/21/12351297/Baiknya.Kapan.Memulai.Tabungan.Pendidikan.Anak.

Rabu, 09 November 2011

Lima Langkah Raih Kebahagiaan Finansial

MEMILIKI kendali penuh terhadap uang yang dimiliki merupakan salah satu cara membuat orang merasa bahagia, terlepas dari berapa jumlah kekayaannya. Dengan mengadopsi sejumlah kebiasaan yang baik, sertiap orang dapat merasa lebih bahagia tentang kehidupan finansialnya secara keseluruhan. 

Berikut ini adalah sejumlah kebiasaan finansial yang baik yang dapat Anda terapkan, seperti terungkap dalam buku berjudul 'The Ten Commandements of Financial Happiness': 

Terorganisasi 
Lakukan sistem pengarsipan sehingga Anda dapat lebih mudah mencatat pemasukan dan pengeluaran. Dengan demikian, lebih banyak waktu dan energi yang dapat Anda simpan. 

Bayar langsung tagihan 
Jangan menunggu sampai semua tagihan menumpuk lantas baru membayarnya sekaligus. Sebaiknya, bayar langsung begitu tagihan datang. Membayar selusin tagihan sekaligus bisa membuat Anda terpukul melihat begitu banyak uang yang terkuras dari tabungan. Sebaliknya, membayarnya satu persatu begitu tagihan datang tidak akan membuat Anda terlalu terperanjat melihat jumlahnya. 

Tabungan lima persen 
Sisihkan setidaknya lima persen dari pendapatan perbulan untuk tabungan. Hal itu dapat membuat Anda otomatis dipenuhi kebahagiaan finansial. Anda daoat langsung menyisihkan lima persen pendapatan sebelum membelanjakannya untuk keperluan lain. Begitu sudah terbiasa menabung, Anda dapat meningkatkan jumlahnya secara bertahap menjadi 10 persen atau lebih tinggi. 

Buat dan capai tujuan 
Mencapai kebahagiaan bukan melulu masalah telah mencapai tujuan atau belum, tapi soal membuat kemajuan. Buat satu atau dua tujuan finansial setiap waktu, dan bekerja keraslah untuk membuatnya menjadi kenyataan. Rasakan kebahagiaan yang Anda nikmati ketika melalui prosesnya. 

Beramal 
Orang yang mengamalkan sebagian hartanya akan merasa lebih bahagia dan sehat lahir batin. Mereka cenderung tidur lebih nyenyak dan berolah raga lebih sering sehingga memiliki pikiran yang lebih sehat. Selain itu, memberikan sebagian harta kepada orang lain juga menjauhkan diri dari rasa tamak dan tidak puas. Dengan demikian, Anda akan merasa lebih bersyukur atas kenikmatan hidup yang dimiliki saat ini. 
http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan/index.php/read/2010/09/20/3959/9/Lima-Langkah-Raih-Kebahagiaan-Finansial

Senin, 07 November 2011

Sebuah Ilustrasi Cerita Kehidupan

Burung adalah makhluk yang unik. Kemana pun sang induk pergi, yang jantan akan mengikuti.
Mereka menjadi pasangan hidup yang cukup lama, saling menyayangi dan setia, tidak seperti manusia.
Saat tibanya musim kawin, mereka pun mulai mendirikan sarang.
Apakah anda pernah melihat sepasang burung yang sedang membuat sarang? Sebelumnya mereka mencari lokasi yang tepat, setelah itu proses pembuatan sarang pun dimulai. Terbang kesana-kemari untuk mengumpulkan rumput kering, daun-daun kering, ranting dan akar-akar kecil.
Proses ini dilakukan berulang kali demi untuk menciptakan satu sarang yang nyaman baginya. Ketika sarang selesai, tiba waktunya bagi sang betina untuk bertelur. Telur yang baru keluar dierami oleh sang induk agar menetas sementara yang jantan pergi mencari makanan dan menjaga sarang dari ancaman bahaya predator.
Saat telur menetas adalah saat yang paling ramai. Mengapa?
Anak-anak burung kelaparan meminta makanan.
Suatu hari, sang jantan sedang berusaha menarik seekor cacing yang dilihatnya di pinggir jalan, pada saat bersamaan sebuah mobil melintas dan menghantam tubuhnya. Sang jantan mati seketika. Sang betina datang untuk menolong tetapi sudah terlambat.
Sang betina yang malang berusaha mengurus dan mencari makan untuk anak-anaknya. Dia begitu sedih dan kembali ke sarangnya. Akibat kesedihan yang begitu mendalam, dia tidak melihat seekor ular yang merayap dibelakangnya. Ular itu berhasil menelannya.
Tangisan anak-anak burung terdengar semakin keras. Bukan karena kehilangan induknya, tetapi karena menahan lapar yang berkepanjangan akibat menunggu kedua orang tuanya datang membawa makanan.
Di langit burung-burung terbang kian kemari, tetapi tidak satu pun dari mereka yang mau memberinya makanan. Situasi seperti inilah yang sering terjadi dalam kehidupan manusia.
Kehidupan ini adalah perubahan yang terus menerus, dalam setiap kesempatan kita tidak pernah mengalami hal yang sama dan masa mendatang tidak bisa ditebak, apapun bisa terjadi seperti cerita burung diatas.
Mungkin kita berpikir hidupku saat ini nyaman dan aman-aman saja. Mungkin saat ini  ya namun yang kan datang tidak bisa ditebak. Cobalah anda membaca koran berita harian, maka anda akan mengerti ..hidup selamanya tidak mulus.
Namun kita tidak perlu kuatir akan hal itu, kita perlu antisipasi dan perencanaan. Seperti halnya kita memiliki payung sebelum ada hujan.
Walaupun tidak ada hujan sekalipun kita tidak merasa memiliki payung adalah suatu kerugian.
Dalam hidup, kita selalu mempunyai rencana. Apabila rencana awal tidak tercapai, masih ada rencana kedua yang akan membantu kita mencapai tujuan.

Seberapa besar tingkat kepedulian anda terhadap keluarga?

Apakah anda sudah mempersiapkan program perlindungan cadangan untuk keluarga?

Tahukah anda mahalnya sebuah penundaan?

Asuransi ? Tidak Penting Buat Saya….

Kalau berbicara mengenai asuransi sebagian orang mungkin langsung menolak, mungkin dia punya pengalaman buruk mengenai asuransi misalnya saja gagal bayar klaim. Sudah bayar premi rajin, eh pas mengajukan klaim ada saja alasan yang membuat hak nasabah tidak bisa diperoleh sepenuhnya.
Sebagian yang lain menolak asuransi dengan alasan ‘teologis’. Nasib manusia kan di tangan Tuhan, ngapain mesti pake asuransi segala, ini kan seakan-akan mendahului ketentuan Yang Diatas.
Nasib manusia memang sudah ada yang mengatur. Dengan punya asuransi bukan berarti akan menghindarkan dari bencana. Asuransi adalah ikhtiar manusia untuk meringankan efek musibah terutama dari sisi keuangan. Bukankah kita sebagai manusia diberi “akal dan pikiran” untuk berpikir..?
Kita ambil contoh sederhana, Seorang ayah yang merencanakan Dana Pendidikan untuk Anak-anaknya, tanpa dibekali Asuransi kesehatan. Dalam perjalanan menabung tersebut, si Anak kegigit nyamuk dan harus menjalani rawat inap karena Demam Berdarah atau penyakit lainnya yang tidak kita tahu. Karena harus dirawat di rumah sakit, maka membutuhkan banyak biaya, maka pada akhirnya Dana Pendidikan Anak pun terpakai untuk perawatan. Susah susah ngumpulin Dana untuk pendidikan, malah kepakai duluan untuk biaya rumah sakit. Tentunya hal ini tidak perlu terjadi ketika Anda merencakan pendidikannya melalui Asuransi Pendidikan .
Mereka tidak memahami bahwa dengan berasuransi justru melindungi aset kekayaannya.
Sekarang kita ambil contoh yang paling ekstrim, seorang ayah yang sedang dalam masa produktif. Karena suatu sebab, ternyata dia harus pindah dunia. Karena si ayah ini tidak mempunyai asuransi, anak-anaknya yang masih sekolah jadi kehilangan sumber keuangan untuk membiayai kelanjutan sekolah mereka. Sang istri pun juga akan kelabaan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, apa lagi jika si ayah tersebut meninggalkan hutang, seperti cicilan rumah, mobil atau hutang yang lainnya…dunia terasa kiamat.
Namun, jika sebelumnya mereka memiliki asuransi, setidaknya akan ada pertanggungan yang dapat di klaim dari perusahaan asuransi sehingga musibah kehilangan kepala keluarga tidak perlu diiringi dengan timbulnya badai keuangan, karena kehilangan sumber pendapatan. Rencana keuangan yang telah dibangun lama pun jadi berantakan.
Jadi apapun jenisnya, inti manfaat asuransi hampir mirip, yaitu sebagai proteksi atau perlindungan untuk meringankan efek musibah dari aspek keuangan. Dengan perencanaan yang matang, Anda tak lagi merasa perlu memburu atau dikejar waktu. Ketenangan masa depan sepenuhnya ada dalam genggaman Anda. Bersama perencana keuangan yang mapan.
So, Masih berani ngomong Asuransi Gak Penting ..?
Bila Anda belum memiliki Asuransi, Mengapa Anda belum memiliki-nya? Sedangkan Anda cukup mampu untuk membayar premi perlindungan tersebut, dibandingkan dengan pulsa telepon Anda, atau biaya rokok setiap harinya, atau bahkan nongkrong di Starbuck setiap minggunga.
Asuransi adalah sebuah pilihan dan memberikan Anda sebuah kepastian, dan mencegah Anda dari keterpurukan dan bencana keuangan, terlebih bagi anak-anak, istri  dan keluarga Anda.
Selamat berasuransi.
source: asuransicerdas.com

Tips Merancang Anggaran/Dana Pendidikan Anak

Saat si kecil mulai memasuki usia sekolah, yang terpikir pastilah anggaran pendidikannya. Bagaimana cara mengatur anggran rumah tangga agar tujuan pendidikan ank tercapai tanpa mengganggu kebutuhan keluarga? Berikut ini Tips bagaimana merancang anggaran atau dana pendidikan anak:
1. Persiapkan Anggaran Sedini Mungkin. Jangan menunda mempersiapkan dana pendidikan anak. Jika Anda baru mulai menabung saat anak sudah berusia 5 tahun, maka Anda harus mengejar jumlah nominal yang cukup besar dibandingkan dengan Anda sudah memeprsiapkan anggaran sejak si kecil berusia 1 tahun. Selain itu, pasangan muda yang baru memiliki momongan jelas memiliki jangaka waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan dana pendidikan anak dibandingkan pasangan yang sudah mendekati masa pensiun.
2. Atur Jumlah Anggaran Pendidikan Untuk Masing-masing Anak Dalam Pos Yang Berbeda. Jika Anda memiliki anak lebih dari satu, maka sebaiknya anggaran pendidikan dipisah untuk masing-masing anak. Pilihanya bisa dengan menabung dibank, mengikuti asuransi atau bentuk investasi lain.
3. Realistis Dalam Merencanakan Anggaran. Hitung seberapa besar pendapatan Anda berdua dan coba bersikap realistis dalam maerencakan anggaran pendidikan anak. Rancang anggaran pendidikan yang sesuai dengan kemampuan Anda dan pasangan. Jika Anda ingin menyekolahkan si kecil di sekolah mahal tapi harus berutang atau meminjam, hidup Anda akan sulit.
4. Tentukan Prioritas. Jika kebutuhan hidup sangat banyak dan sulit untuk menyisihkan dana pendidikan si kecil, berarti ini saatnya Anda berdua harus mulai mengatur prioritas hidup. Coba kurangi beberapa pos pengeluaran yang tidak terlalu penting, seperti makan di restoran atau belanja pakaian.
5. Pilihan Menyimpan Dana Pendidikan. Seperti diuraikan sebelumnya bahwa ada beberapa cara dalam menyimpan dana pendidikan, yaitu Tabungan dan asuransi. Apa bedanya?
Tabungan:
> Dikeluarkan oleh Bank
> Suku bunga tidak terlalu besar, karena itu jangan terlalu berharap jumlah dana di akhir periode akan jauh lebih besar dari totoal dana yang Anda setorkan setiap bulannya.
> Bisa membantu mempersiapkan dana pendidikan jangka pendek maupun jangka panjang sesuati kebutuhan Anda.
> Anda dapat mengubah volume setorannya sewaktu-waktu berdasarkan keinginan Anda.
> Cocok bagi orang tua yang belum menyisihkan dana tetap setiap bulannya.
> Disetorkan setiap bulan atau didebit dari rekening Anda.
Asuransi:
> Dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.
> Nilai pertanggungan yang Anda dapatkan di akhir periode akan lebih tinggi dari total akumulasi dana yang Anda setorkan.
> Sesuai untuk mempersiapkan dana pendidikan bagi anak yang masih kecil (paling ideal dimulai pada usia 1 tahun).
> Asuransi biasanya dibuat untuk mempersiapkan dana pendidikan jangan panjang dan terdiri dari satu paket (misalnya, paket pendidikan dari TK/SD sampai universitas).
> Jumlah setoran atau premi tidak mungkin berubah sesuai kesepakatan awal yang tercantum pada polis asuransi.
> Cocok bagi orang tua yang mempunyai komitmen dan disiplin tinggi untuk menyetorkan uang secara kontinyu dengan nominal tetap dalam jangka waktu tertentu.
> Sesuai juga bagi orang tua yang memilki pengeluaran berubah-ubah setiap bulannya, dengan mengambil opsi autodebet angsuran premi dari tabungannya. Sehingga mau tidak mau, ingat tidak ingat, tabungan Anda akan secara otomatis di debet untuk mengangsur premi asuransi Anda.
6. Alokasi Dana Ideal. Merancang danak pendidikan anak sebenarnya tidak terlalu sulit. Cukup sisihkan sebagaian penghasilan Anda dan pasangan setiap bulanya sehingga target menabung atau membayar asuransi bisa tercapai tanpa harus banyak mengorbankan kebutuhan lainnya. Idealnya adalah menyisihkan 20% dari penghasilan Anda berdua per bulan untuk ditabung. Perinciannya: 5% untuk arus kas keuangan keluarga (senadainya anak sakit keras,dll); 10% untuk tabungan jangka panjang (dana pendidikan atau renovasi rumah, dan sebagainya); 5% untuk berinvestasi (jika Anda menginginkannya).
7. Mencari Bentuk Investasi Lainnya. Jika Anda menginginkan bentuk investasi yang bisa memberikan hasil yang besar (bunga tinggi), sehingga Anda dapat dengan cepat mencapai nominal yang Anda butuhkan untuk memenuhi biaya pendidikan si kecil, ada baiknya Anda tahu betul risikonya. Produk yang memberikan bunga yang tinggi, biasanya juga memiliki risiko yang lebih besar (high risk, high return). Anda bisa mencoba investasi reksa dana yang memiliki risiko paling rendah bila dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
Sumber:Tipsanda.com

Sabtu, 05 November 2011

Mengapa Harus Menabung Sedini Mungkin

Banyak di antara kita yang tidak terlalu peduli terhadap rencana keuangan di masa pensiun. Padahal masa pensiun adalah sesuatu yang hampir pasti terjadi suatu saat kelak. Oleh karena itu, menyiapkan rencana keuangan di masa pensiun adalah tindakan yang sangat bijaksana.

Diasumsikan bahwa usia pensiun adalah 65 tahun. Pasa saat pensiun nanti, kita ingin berhasil mengumpulkan dana untuk membiayai masa pensiun sebesarRp 1 miliar. Berikut ilustrasi dana yang harus kita persiapkan dengan asumsi hasil investasi yang terjadi sebesar 5 %, 10 % dan 15 % [sudah bebas pajak dan telah mempertimbangkan tingkat inflasi]:
Usia 20 tahun:
5 % = 521,811
10 % = 115,917
15 % = 23,244
Usia 30 tahun:
5 % = 922,642
10 % = 307,475
15 % = 94,571
Usia 35 tahun:
5 % = 1,254,286
10 % = 506,604
15 % = 191,683
Usia 40 tahun:
5 % = 1,746,038
10 % = 847,339
15 % = 391,617
Usia 50 tahun:
5 % = 3,861,857
10 % = 2,622,815
15 % = 1,751,421
Usia 55 tahun:
5 % = 6,625,381
10 % = 5,228,783
15 % = 4,104,339
Usia 60 tahun:
5 % = 15,081,233
10 % = 13,649,790
15 % = 12,359,629
Jika saat ini kita berusia 30 tahun, dan menginvestasikan uang kita secara berkala [regular] di instrumen investasi yang menghasilkan hasil investasi sebesar 10 %, maka kita harus menyisihkan uang sebesar Rp 307,475 setiap bulan, agar kita dapat mewujudkan impian kita untuk dapat memiliki dana Rp 1 miliar pada saat usia kita mencapai 65 tahun. Jika kita beruntung mendapatkan hasil investasi sebesar 15 %, maka kita cukup menyisihkan Rp 94,571 setiap bulannya untuk dapat menghasilkan uang senilai Rp 1 miliar pada usia 65 tahun.
Semakin dini usia kita, maka akan semakin ringan bebang uang yang harus kita sisihkan untuk dapat mewujudkan impian kita.
Pada usia 20 tahun, kita hanya perlu menyisihkan uang sebesar Rp 521,811 setiap bulan untuk mendapatkan uang senilai Rp 1 miliar pada usia 65 tahun, jika kita menginvestasikan uang kita pada instrumen investasi dengan hasil investasi sebesar 5 %. Bandingkan dengan jika kita telah berusia 50 tahun. Dibutuhkan uang sebesar Rp 3,861,857 atau lebih dari tiga juta rupiah setiap bulan agar kita dapat mewujudkan impian kita untuk memperoleh uang senilai Rp 1 miliar pada saat usia kita telah mencapai 65 tahun. Padahal di usia-usia tersebut, kita juga sedang disibukkan dengan biaya kuliah anak-anak kita atau pun biaya pernikahan mereka.
Semakin dini usia kita saat mulai menabung, semakin ringan bebas uang atau dana yang harus kita sisihkan untuk dapat mewujudkan impian masa pensiun yang indah. Jadi, mulailah menabung sedini mungkin!

Jumat, 04 November 2011

Cara menolak Agen Asuransi

Pernahkah Anda didatangi oleh agen asuransi? Atau saat ini malah dikejar-kejar Agen Asuransi. Apa yang ada di benak Anda saat itu? Apakah menurut Anda asuransi ada manfaatnya? Apa persepsi Anda tentang asuransi?. Cukup banyak tanggapan yang muncul, ada yang berkonotasi negatif tetapi ada juga yang positif.
Namun Bagi Anda yang ingin Menolak Asuransi berikut ada Tips Jitu Cara Menolak Asuransi :
1) Saya tidak punya uang untuk beli asuransi
Orang yang tidak mampu membeli asuransi sebenarnya justru orang yang lebih membutuhkan asuransi dibandingkan dengan orang yang mampu membelinya.
Jika anda tidak dapat membayar semua tagihan saat anda sehat dan dapat bekerja, bagaimana mungkin anda akan dapat membayarnya saat anda sakit dan tidak memiliki penghasilan? Asuransi adalah rekening AJAIB yang akan dapat mengurus pembayaran semua tagihan-tagihan lainnya jika anda menderita sakit kritis, cacat tetap, atau meninggal dunia.
Asuransi harus menjadi prioritas pertama, setelah kebutuhan pokok terpenuhi, untuk dibayarkan didalam rencana pengeluaran bulanan anda.
2) Saya masih punya cicilan kredit rumah
Ketika Anda memiliki kredit rumah, anda harus terus menerus membayar sejumlah besar uang selama 10 atau 15 tahun ke depan. Anda memang dapat memenuhi kewajiban tersebut, tapi apakah keluarga anda dapat membayarnya jika anda meninggal dunia atau mengalami cacat tetap sebelum cicilan kredit tersebut selesai? Marilah pastikan keluarga anda akan tetap tinggal di rumah yang indah, rumah yang telah anda berikan bagi mereka untuk selamanya.
3) Saya tidak butuh asuransi
Saya sangat setuju Anda tidak membutuhkannya. Apakah menurut Anda seorang yang menjadi cacat tetap karena suatu kejadian membutuhkan asuransi? Apakah orang yang baru saja terkena serangan jantung & harus mengeluarkan uang 150 juta untuk biaya operasi membutuhkannya ? Apakah orang yang meninggal dunia membutuhkannya ?
Ya ! mereka membutuhkannya tetapi tidak dapat membelinya pada saat itu.
Asuransi harus dibeli justru pada saat Anda tidak membutuhkannya. Karena pada saat Anda membutuhkannya, mungkin Anda sudah tidak dapat membelinya lagi. itulah Asuransi. Anda hanya dapat membeli asuransi ketika Anda sehat. Anda membeli asuransi dengan kesehatan Anda dan membayarnya dengan uang Anda. Jika Anda tidak lolos pemeriksaan kesehatan, maka Anda tidak akan dapat membeli asuransi walaupun Anda memiliki uang.
Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk membeli asuransi.
4) Saya diskusikan dulu dengan istri saya
Jika Anda menanyakan kepada istri Anda apakah Anda perlu membeli asuransi jiwa, maka istri Anda pasti berpikir, “Jika saya meminta suami saya untuk membeli, mungkin suami saya akan mengira bahwa saya mengharapkan suami meninggal agar saya menjadi seorang janda kaya”
Namun jauh di dalam hati & pikirannya mungkin ia memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan anak-anaknya, jika suaminya meninggal dunia. Bagaimanapun juga Anda telah menempatkan istri Anda ke dalam keadaan yang sulit.
Asuransi adalah hadiah yang terbaik yang Anda belikan untuk istri Anda. Anda tidak perlu berdiskusi dengannya. Anda dapat langsung membelinya. Setelah Anda menerima polisnya barulah Anda bawa polis tersebut & berkatakan padanya : “Kekasihku, sepanjang masa hidupku aku akan menjaga dan mencukupi segala kebutuhan kita, makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan anak kita. Tetapi jika suatu hari nanti saya meninggal dunia, maka polis inilah akan menjagamu serta mencukupi setiap kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan sama seperti yang sekarang saya sediakan. Sebesar inilah cintaku padamu dan pada keluarga kita” Itulah bukti sesungguhnya dari cinta Anda. Istri Anda akan semakin mencintai Anda.
5) Saya ingin membandingkan dengan Asuransi perusahaan lain
Ini adalah gagasan yang baik, tahukah Anda ada berapa puluh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dan jika Anda tidak membuat perbandingan dengan setiap perusahaan tersebut maka Anda tidak akan sungguh-sungguh tahu apakah Anda telah mendapatkan yang terbaik. Betulkah demikian ?
Ada satu kelemahannya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada diri Anda selama masa Anda membanding-bandingkan semua perusahaan ini ? Anda telah yakin bahwa Anda membutuhkan perlindungan. Sementara Anda akan melakukan perbandingan, bukankah sebaiknya Anda sudah dilindungi terlebih dahulu ?
Jadi sementara Anda membandingkan, Anda dapat menikmati perlindungan cuma-cuma dengan fasilitas “FREE LOOK” sehingga selama 2 minggu setelah menerima polis, Anda dapat membuat perbandingan dengan tenang.
6) Biarlah Tuhan yang menyediakan segalanya
Ya, Anda benar, saya sependapat dengan Anda. Dan kalau Anda sadar Tuhan yang telah mengirim saya untuk menolong Anda dan itu sebabnya saya ada di sini dan datang kepada Anda.
Tuhan yang memelihara kita dan menyediakan segala kebutuhan kita. Tuhan juga telah melengkapi kita dengan kepandaian & kebijaksanaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Tetapi apakah Anda hanya tinggal diam di kamar tidur sepanjang hari? Tentu tidak kan..?
7) Anda terlalu memaksa, saya tidak mau membeli dari Anda
Jika Anda tidak ingin membelinya dari saya, tidak masalah. Jika saya terlalu mendesak Anda, saya mohon maaf. Tidaklah penting bahwa Anda membeli asuransi ini dari saya, tetapi saya mohon setelah Anda membaca ini, tolong segera angkat telpon Anda dan panggilah agen lain.
Saya mohon maaf sekali lagi kalau saya telah berbuat kesalahan, kadangkala saya tanpa sadar terlalu memaksa calon klien. Namun saya benar-benar tulus & jujur melakukannya.
Ketika anak saya menolak minum obat ketika dia sakit, saya akan memaksanya walaupun dia tidak suka. Demi kebaikan dia karena saya tahu bahwa setelah makan obat dia akan sembuh. Saya juga melakukan hal yang sama sekarang, saya memaksa Anda demi kebaikan Anda sendiri.
Apakah Anda pernah melihat dokter yang memaksa pasiennya untuk menjalani operasi ? Mereka percaya dan yakin pada apa yang mereka lakukan, demikian juga saya percaya & yakin pada apa yang saya lakukan. Saya percaya dengan tulus bahwa semua orang memerlukan asuransi.
8. Teman saya juga agen lho, aku akan ambil dari dia
Jikalau Anda memiliki teman baik yang juga menjadi agen asuransi jiwa, seharusnya saat ini Anda telah memiliki polis asuransi. Ketika ternyata Anda belum memiliki polis asuransi, maka orang tersebut bukanlah sahabat sejati Anda, tetapi sayalah teman Anda.
Yang namanya temen sejati adalah orang yang bisa bantu kita pada saat kita kesusahan. Kalo kita masuk rumah sakit, biasanya teman kita bawa buah, agen asuransi bawa duit. Saya ingin menjadi teman yang memaksa Anda untuk menandatangani surat pengajuan polis saat ini yang akan memberikan jaminan keamanan bagi keluarga Anda.
Berapakah uang yang biasa Anda gunakan untuk kebutuhan makanan sehari-hari keluarga Anda ?
Jika Rp 50 ribu per hari atau setahunnya setara dengan Rp 50 ribu x 365 hari = Rp 18,5 juta rupiah. Dengan demikian, jika Anda membeli program asuransi senilai 200 juta rupiah, maka ini akan menyediakan cukup untuk makan keluarga Anda selama 10 tahun mendatang.
9. Asuransi itu bertentangan dengan agama?
Apakah Tuhan akan menghukum Anda karena Anda telah menyediakan makanan untuk keluarga Anda jika Anda meninggal dunia atau cacat tetap ? Tidak ada agama yang menyatakan bahwa membeli asuransi jiwa itu bertentangan dengan agama.
Menurut agama Islam, dosa hukumnya jika Anda tidak menyediakan kebutuhan keluarga Anda walaupun Anda sedang tidak berada di sekitar mereka.
Ada seseorang sahabat yang mengatakan bahwa asuransi bertentangan dengan agamanya dan ia tidak ingin membeli polis apapun.
Ia menjalankan sebuah usaha. Setiap kali saya melakukan perjalanan ke luar kota, saya akan mampir ke rumah makan tersebut untuk minum teh dan makan, semabari beristirahat.
Suatu hari ketika saya mampir ke sana, saya melihatnya berjalan pincang saat melayani saya. Saya menanyakan apa yang terjadi. ia berkata bahwa baru 3 bulan sebelumnya ia menjalani operasi by pass jantung. saya menasihati dia agar beristirahat, namun ia mengatakan bahwa ia harus membuka usahanya selama 24 jam sehari untuk membayar hutang-hutangnya. ia terpaksa harus meminjam uang sebesar 150 juta rupiah kepada sanak saudaranya untuk biaya operasi tersebut.
Saya menanyakan di mana istrinya berada? Ia mengatakan bahwa istrinya sedang berjualan makanan di kantin sekolah agar mendapatkan uang tambahan untuk membayar pinjamannya.
Ia berkata bahwa ia menyesali keputusannya untuk tidak mengikuti program asuransi yang saya tawarkan pada saat sebelum semua hal tersebut terjadi. Jika ia membeli program asuransi tersebut ia tidak perlu membuka rumah makannya selama 24 jam dan menderita untuk melunasi hutangnya.
Ia mengatakan lagi bahwa Ia juga tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi dengan keluarganya jika ia meninggal dalam operasi. bagaimana cara keluarganya harus melunasi hutang-hutangnya. Orang inilah yang mengatakan kepada saya bahwa ia tidak tertarik untuk membeli asuransi, hanya karena hal itu bertentangan dengan agamanya.
Ia berkata “Saya telah menerima informasi yang salah yang mengatakan bahwa asuransi jiwa bertentangan dengan agama saya. sekarang saya merasa bahwa justru dengan saya tidak membeli asuransi jiwa itulah bertentangan dengan agama saya, karena saya telah membuat keluarga saya menderita dan membuat istri saya terpaksa harus mengemis pada keluarganya untuk membiayai operasi saya. saya telah membuat dia susah”.
Jadi apapun alasan Anda …. Memiliki sebuah Polis Asuransi adalah Pilihan Cerdas.
“Memang benar dan saya yakin Anda telah mengatakan hal sebenarnya, Anda sering dikejar oleh agen-agen asuransi, tapi disaat yang sama apakah bapak / ibu sadar kalo kematian juga sedang mengejar Anda?, begitu kematian mendapatkan anda tidak akan ada lagi agen yang akan mengejar Anda, kan lebih baik saya (Agen Asuransi) yang mendapatkan bapak terlebih dahulu sebelum kematian yang mendapatkan Anda”

Tabungan Pensiun

Ilustrasi Tabungan.
Pak ANDI, usia(30 thn)
menabung 2 jt/bln selama 10 thn.
  • Bln 1 menabung 2jt
  • Bln 2 menabung 2 jt
  • Bln 3 menabung 2 jt
(Hidup Tidak selamanya Sesuai yang Direncanakan)
  • Bln 4 Pak ANDI terserang penyakit  GAGAL GINJAL dan DOKTER minta disediakan uang 250 juta untuk OPERASI.
Kalau peristiwa seperti di atas terjadi maka,
Manfaat yang di berikan Prudential adalah :
  1. Memberikan dana 250 juta GRATIS. (syarat ada hasil laborat  dan surat dokter).
  2. Setop menabung Meskipun Pak Andi Sembuh.
  3. Prudential ganti menabungkan untukl Pak Andi sebesar 2 jt/bln sampai Pak Andi usia 65 thn.
ARTINYA ;
Diusia PENSIUN, Pak ANDI pasti punya Dana/Uang. Karena Prudential memberikan kepastian untuk menabungkan 2 jt/bln samapi Pak Andi usia 65.
Fasilitas tambahan ;
  1. Kartu Sehat Pru Hospital & Surgical sampai Pak Andi usia 75.
  2. Jika sakit dan di rawat di Rumah Sakit akan mendapatkan bantuan dana 1 jt per hari sampai 120 hari per tahun.
  3. Jika sakit dan dirawat di ICU akan mendapatkan dana 2 jt per hari sampai 30 hari per tahun.
  4. Jika mengalami keselakaan dan CACAT TETAP TOTAL akan mendapatkan bantuan dana 500 juta.
  5. Jika Pak Andi meninggal dunia, maka ahli waris akan mendapatkan bantuan 350 juta + saldo tabungan + hasil investasi.
  6. Pengambilan dana bisa sewaktu waktu. dengan proses 14 hari kerja.

MAU BUKA REKENING PRUDENTIAL …???

hub. 085 755 034 062

email: masjie@ymail.com

Tabungan Pendidikan

Ilustrasi Tabungan Pendidikan.
NOVITA (usia 6 bln)
Pak ANDI  (usia 30 thn)
Pak ANDI membuka rekening Prudential untuk NOVITA sebesar 500 ribu / bln. Samapi 10 thn.
Bln 1 sebesar 500 ribu
Bln 2 sebesar 500 ribu
Bln 3 sebesar 500 ribu
(HIDUP TIDAK SELAMANYA SESUAI RENCANA)
Bln 4 PAK ANDI terserang penyakit GAGAL GINJAL.
Kalau peristiwa terjadi maka,
Manfaat yang di berikan Prudential adalah :
  1. Prudential akan menyetop tabungan pendidikan a/n NOVITA.
  2. Prudential akan ganti menabungkan a/n NOVITA sebesar 500 ribu/bln sampai NOVITA berusia 25 thn.
ARTINYA **
Walaupun orang tua NOVITA (si ayah) mengalami sakit kritis atau bahkan meninggal, masa depan NOVITA tetap bisa KULIAH karena Prudential ganti menabungan tabungan a/n NOVITA sampai usi 25.
Fasilitas tambahan untuk NOVITA :
  1. Kartu Sehat Pru Hospital & Surgical s/d NOVITA berusia 75 thn.
  2. Jika NOVITA sakit dan di rawat di Rumah Sakit maka akan mendapatkan bantuan 500 ribu per hari max 120 hari per tahun.
  3. Jika NOVITA sakit dan dirawat di ICU, maka akan mendapatkan bantuan 1 jt per hari max. 30 hari per tahun.
  4. Jika NOVITA meninggal dunia maka Prudential akan memberikan bantuan 100 juta + Tabungan + Hasil Investasi.
  5. Dana bisa di ambil di atas 3 th. Dan pengambilan dana min. 500 ribu.

MAU BUKA REKENING BAGUS INI ?

Hub. 085 755 034 062 

email: masjie@ymail.com

Kamis, 03 November 2011

Cara Klaim Asuransi Prudential

Cara klaim asuransi Prudential sebagai berikut : 

Tanya : Bagaimana mengajukan claim Penyakit Kritis/ Critical illness? 

Jawab : Untuk mengajukan claim Penyakit Kritis/Critical illness Anda harus mempersiapkan dokumen berikut ini: 

Formulir klaim Penyakit Kritis
Surat keterangan dokter sesuai dengan Penyakit Kritis/Critical illness yang diklaim 
Fotokopi seluruh hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi 



Tanya : Dokumen apa yang diperlukan untuk mengajukan claim meninggal? 

Jawab : Dokumen yang diperlukan adalah: 

Formulir klaim meninggal
Surat keterangan dokter untuk claim meninggal 
Fotokopi seluruh hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi 
Polis asli 
Fotokopi KTP/bukti kenal diri dari Penerima Manfaat 
Surat keterangan meninggal dari dokter/Rumah Sakit 
Surat keterangan meninggal dari pemerintah setempat (asli) 
Fotokopi surat Perubahan Nama Tertanggung dan Penerima Manfaat (jika ada) 


Tanya : Dokumen apa yang diperlukan untuk mengajukan claim kecelakaan? 

Jawab : Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan: 

Formulir klaim kecelakaan
Surat keterangan dokter untuk klaim kecelakaan 
Resume medis dari dokter yang pernah merawat 
Fotokopi seluruh hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi 
Surat berita acara kepolisian (asli) untuk kasus yang melibatkan pihak kepolisian. 



Tanya : Dokumen apa yang diperlukan untuk mengajukan claim PRUmed? 

Jawab : Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan untuk mengajukan klaim PRUmed: 

Formulir klaim PRUmed
Surat keterangan dokter untuk claim PRUmed 
Resume medis dari dokter yang pernah merawat 
Fotokopi seluruh hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi 
Rincian biaya perawatan dan kuitansi Rumah Sakit 



Tanya : Bagaimana mengajukan claim Pembedahan & Perawatan (S & N)? 

Jawab : Untuk mengajukan klaim Pembedahan & Perawatan, Anda perlu mempersiapkan dokumen berikut: 

Formulir klaim Pembedahan & Perawatan
Surat keterangan dokter untuk Pembedahan & Perawatan 
Fotokopi hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi 
Kuitansi asli rincian biaya pembedahan & perawatan 





Tanya : Dokumen apa yang diperlukan untuk mengajukan claim Cacat Total dan Tetap? Jawab : Dokumen yang diperlukan adalah: 

Formulir klaim Cacat Total & Tetap

Surat keterangan dokter untuk klaim Cacat Total & Tetap 

Fotokopi seluruh hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi 

Surat berita acara kepolisian untuk cacat yang disebabkan oleh kecelakaan dan melibatkan pihak kepolisian (asli) 

Polis asli 



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Catatan: 

Dokumen-dokumen tersebut di atas harus dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Apabila dilakukan penerjemahan ke dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris maka penerjemahan tersebut harus dilakukan oleh penerjemah di bawah sumpah. Segala biaya yang timbul berkaitan dengan klaim ditanggung dan wajib dibayar oleh Pemegang Polis. 

Formulir-formulir yang disediakan oleh bagian klaim: 

Formulir klaim diisi oleh Pemegang Polis/Ahli Waris (untuk klaim kematian), dan 

Surat keterangan dokter diisi oleh dokter yang merawat. 

Dokumen-dokumen asli dapat dikembalikan setelah dilegalisir oleh PT Prudential Life Assurance. 

Apabila diperlukan PT Prudential Life Assurance akan minta data/informasi tambahan. 



Hubungi agen yang melayani pendaftaran asuransi Prudential anda, jika sudah tidak aktif hubungi penggantinya yaitu leader-nya atau langsung menghubungi


PT Prudential Life Assurance

Prudential Tower

Jl. Jend. Sudirman kav. 79

Jakarta 12910

INDONESIA



Telp: (62-21) 2995-8888

Faks: (62-21) 2995-8800

Customer Line : (62-21) 2995 8999

Toll Free: 0-800-15-25-25-25