Minggu, 29 September 2013

Melindungi Masa Depan

Beberapa data yang diambil dari berbagai sumber resmi yang perlu diketahui bahwa sepanjang tahun 2012, setiap hari terjadi 292 kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Dari kecelakaan tersebut, sebanyak 85 orang meninggal dan 97 lainnya luka berat dan cacat tetap total. Angka ini didasarkan pada data badan Pusat Statistik  yang mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun tersebut mencapai 108.696 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 31.195 orang dan 35.285 korban luka berat.
Pada tahun yang sama, Komite Keselamatan Transportasi Transportasi mencatat 32 kasus kecelakaan pesawat terbang.
Sementara itu menurut Badan Penanggulangan Bencana, banjir yang terjadi di seluruh Indonesia setidaknya berjumlah 91 kasus dimana musibah ini hanya terjadi di kwartal pertama tahun 2012. Sebagian banjir ini diikuti bencana tanah longsor dan memakan korban jiwa.
Menurut WHO (Worth Health Organization), sebanyak 12,7 juta orang terkena penyakit kanker di seluruh dunia dan 7,6 orang diantaranya meninggal dunia. WHO bahkan memperkirakan jumlah kematian karena kanker akan melonjak 80% pada tahun 2030 jika tidak adanya upaya pencegahan.
Di Indonesia sendiri dari 40 wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks (kanker mulut rahim), diantaranya meninggal setiap hari dan WHO menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbesar di dunia.
Untuk kasus serangan jantung sendiri terjadi setiap 20 detik di seluruh dunia yang menyebabkan kematian setiap menitnya. Dari yang terserang jantung tersebut, hanya 9% diantaranya berhasil selamat dan sempat dirawat di rumah sakit, walau akhirnya sebagian besar meninggal dunia.
Ini semua belum dilihat dari kecelakaan yang terjadi karena penyebab lainnya seperti kebakaran misalnya.
Jumlah kematian ini jauh lebih besar dibandingkan korban karena peperangan.
Data ini memperlihatkan kepada kita bahwa musibah selalu mengancam disekitar kita setiap saat. Juga menggambarkan betapa rapuhnya diri kita atas segala resiko baik resiko penyakit, resiko kecelakaan bahkan resiko kematian itu sendiri. Ketidakpastian akan kesehatan, kelangsungan hidup dan keamanan financial sangat jelas terlihat.
Namun demikian fakta mengatakan bahwa kesadaran akan asuransi masih sangatlah rendah sehingga masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan untuk memiliki asuransi. Padahal kita tahu bahwa asuransi merupakan alat bantu dalam memproteksi seseorang saat terjadinya sebuah resiko, terutama resiko keuangan dimana semua musibah yang terjadi akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit bahkan besar dan sangat besar.
Mengapa asuransi ini membantu karena saat resiko itu terjadi, perusahaan  asuransi akan memberikan penggantian atau perlindungan financial bahkan dalam dalam makna yang lebih luas asuransi dapat memperkuat perekonomian keluarga dan bangsa. Hal ini yang menyebabkan agen asuransi tidak hanya menawarkan produk hanya berdasarkan polis saja melainkan juga investasi jangka panjang yang nantinya akan bermanfaat terutama saat kita mencapai usia pensiun maupun saat memerlukan dana untuk menunaikan ibadah keagamaan.
Hidup itu indah, maka bijaksanalah jika menjaga ketidakpastian karena resiko ini dengan mempersiapkan diri, menjaga dan Melindungi Masa Depan.