Beberapa data yang diambil dari berbagai sumber resmi yang perlu
diketahui bahwa sepanjang tahun 2012, setiap hari terjadi 292 kasus
kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Dari kecelakaan tersebut, sebanyak
85 orang meninggal dan 97 lainnya luka berat dan cacat tetap total.
Angka ini didasarkan pada data badan Pusat Statistik yang mencatat
jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun tersebut mencapai 108.696 kasus
dengan jumlah korban meninggal dunia 31.195 orang dan 35.285 korban
luka berat.
Pada tahun yang sama, Komite Keselamatan Transportasi Transportasi mencatat 32 kasus kecelakaan pesawat terbang.
Sementara itu menurut Badan Penanggulangan Bencana, banjir yang
terjadi di seluruh Indonesia setidaknya berjumlah 91 kasus dimana
musibah ini hanya terjadi di kwartal pertama tahun 2012. Sebagian banjir
ini diikuti bencana tanah longsor dan memakan korban jiwa.
Menurut WHO (Worth Health Organization), sebanyak 12,7 juta orang
terkena penyakit kanker di seluruh dunia dan 7,6 orang diantaranya
meninggal dunia. WHO bahkan memperkirakan jumlah kematian karena kanker
akan melonjak 80% pada tahun 2030 jika tidak adanya upaya pencegahan.
Di Indonesia sendiri dari 40 wanita yang didiagnosa menderita kanker
serviks (kanker mulut rahim), diantaranya meninggal setiap hari dan WHO
menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penderita kanker
serviks terbesar di dunia.
Untuk kasus serangan jantung sendiri terjadi setiap 20 detik di
seluruh dunia yang menyebabkan kematian setiap menitnya. Dari yang
terserang jantung tersebut, hanya 9% diantaranya berhasil selamat dan
sempat dirawat di rumah sakit, walau akhirnya sebagian besar meninggal
dunia.
Ini semua belum dilihat dari kecelakaan yang terjadi karena penyebab lainnya seperti kebakaran misalnya.
Jumlah kematian ini jauh lebih besar dibandingkan korban karena peperangan.
Data ini memperlihatkan kepada kita bahwa musibah selalu mengancam
disekitar kita setiap saat. Juga menggambarkan betapa rapuhnya diri kita
atas segala resiko baik resiko penyakit, resiko kecelakaan bahkan
resiko kematian itu sendiri. Ketidakpastian akan kesehatan, kelangsungan
hidup dan keamanan financial sangat jelas terlihat.
Namun demikian fakta mengatakan bahwa kesadaran akan asuransi masih sangatlah rendah sehingga masih banyak masyarakat Indonesia yang enggan untuk memiliki asuransi. Padahal kita tahu bahwa asuransi merupakan alat bantu dalam memproteksi seseorang
saat terjadinya sebuah resiko, terutama resiko keuangan dimana semua
musibah yang terjadi akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit bahkan
besar dan sangat besar.
Mengapa asuransi ini membantu karena saat resiko itu terjadi, perusahaan asuransi akan memberikan penggantian atau perlindungan financial bahkan dalam dalam makna yang lebih luas asuransi dapat memperkuat perekonomian keluarga
dan bangsa. Hal ini yang menyebabkan agen asuransi tidak hanya
menawarkan produk hanya berdasarkan polis saja melainkan juga investasi
jangka panjang yang nantinya akan bermanfaat terutama saat kita mencapai
usia pensiun maupun saat memerlukan dana untuk menunaikan ibadah
keagamaan.
Hidup itu indah, maka bijaksanalah jika menjaga ketidakpastian karena resiko ini dengan mempersiapkan diri, menjaga dan Melindungi Masa Depan.