Anak sedianya memilih makanan kesukaan dari beragam jenis makanan yang dikenalkan ibu. Karenanya, alangkah bijak jika ibu memilih untuk tidak mengenalkan dan membiasakan anak sejak kecil untuk mengonsumsi junk food.
Kelebihan berat badan yang dialami banyak anak saat ini disebabkan beberapa faktor penyebab, yaitu karena asupan nutrisi hariannya yang melebihi kebutuhan, serta komposisi gizinya yang tak seimbang. Penyebabnya, anak-anak lebih banyak mengasup menu yang mengandung lemak dan karbohidrat yang diperolehnya dari menu junk food di mana makanan tersebut boros gula, royal lemak, serta tinggi kalori.
Kelebihan kalori harian dengan pola makan semacam itulah yang berpotensi melahirkan generasi anak dengan dagu berlipat, yang sudah terantisipasi tergolong tidak sehat.
"Agar anak tidak mengalami kegemukan, orangtua perlu memiliki prinsip menu sehat yang cukup kalori dan tinggi protein. Anak pun membutuhkan nutrisi lengkap dan lebih banyak protein, kalsium (Ca), danZinc (Zn) untuk bertumbuh dan pembentukan otak, bahkan sejak anak masih di dalam rahim ibu," jelas Dr. Handrawan Nadesul dalam bukunya Membesarkan Bayi jadi Anak Pintar.
Lebih lanjut, Handrawan menjelaskan bahwa secara alami pengaturan kecukupan nutrisi tubuh dipandu oleh rasa lapar dan rasa kenyang. Itu sebabnya, orangtua perlu membentuk kebiasaan makan anak yang hanya makan kalau lagi merasa lapar (gula darah rendah) saja dan tidak makan lagi kalau sudah kenyang.
"Tertibkan waktu makan agar teratur, jauhkan camilan, junk food, dan berikan pilihan menu alami ketimbang menu olahan (refined diet) di meja makan ibu, dimulai sedini mungkin. Sejak anak sudah diperbolehkan mengenal beragam jenis makanan selain ASI," tutupnya. (ind) (tty)
http://health.okezone.com/read/2012/06/21/483/651450/anak-tumbuh-sehat-jauhkan-dari-junk-food
Tidak ada komentar:
Posting Komentar